A year ago, around this time, I was busy preparing myself for Hajj. Here in Oman was not like back in Malaysia which we have Tabung Haji to administer and entirely manage Malaysians to go for Hajj. In Oman, they have a few appointed agencies who do the same thing.
Two weeks before the depart date of Hajj, we will be asked to do our medical check-up, then only our passport will be collected. Masa ni memang saspen lah.. dapat ke tak visa ni... After a few days later, which would probably be 10 days before Hajj, only then will we get our passport returned, with the Hajj Visa in it. At this time, some people from other countries have already started their Hajj journey in Mecca or Madinah.
I had a tremendous experience during my Hajj last year. Betul lah cakap Prof Kamil Ibrahim dalam bukunya - "Travelog Haji: Mengubah Sempadan Iman". Sesungguhnya sebelum dan selepas mengerjakan Haji ini banyak akan mencorak iman kita. There were six couples of Malaysians last year who went to perform Hajj from Oman. There was one person that had already gone through Tabung Haji before and there were also some that never ever been to Umrah. This mixture of jemaah allow us to share and pour knowledge experience to each other.
I was so blessed, bersyukur sangat to have a few friends (Zaim-Ju, Sharmila, Linda Sulaiman, Dr Intan and more) that were willing to spend their time to give us a Hajj course. The agent here doesn't give a thorough details course like Tabung Haji. We have to learn by ourselves and take the initiatives to organise classes. The experience and knowledge that had been given and shared by them was such a valuable lesson. Hanya Allah sahaja yang dapat membalas budi baik mereka.
We started our journey on the 30th Zulkaedah arriving in Madinah. Four days spent in Madinah, then travelled to Mecca to perform our Umrah. We stayed in Mecca till 8th Zulhijjah then to Mina. From Mina we went to Arafah - Mudzalifah and Mina again to do our first throwing stones in Jamarat. Then we were back to Mecca to perform our Umrah Hajj and back to Mina again for two days. After we were done with our Hajj ritual, we were back to Mecca for a day then back to Oman.
Many asked me "How do you feel after dah bergelar 'Hajjah' ? "
Alhamdullillah.. syukur kerana dipilih oleh Allah untuk menjadi tetamuNYA. Ramai yang mahu mengerjakan Haji tapi tidak mendapat peluang dan ramai juga yang boleh mampu mengerjakan Haji tetapi tidak mahu merebut peluang. Peluang yang saya dapat ini adalah sangat berharga dan bermakna.
Dan buat pertama kalinya in my life, I've seen millions of people around me with different skin colours, races, nationalities and Masyallah they are all Muslim. It really shows how big and strong Islam is all around the world. Berjuta2 manusia dari pelusuk dunia berebut2 untuk mengerjakan ibadah rukun islam ke lima ini.
Tempat penginapan kami maupun di Madina atau Mekah adalah sungguh dekat dgn Masjidil Haram. Bayangkan orang2 lain yang tinggal sejauh 1km dari Haram. Mereka kena berjalan kaki pada setiap waktu solat untuk ke Masjid. Sungguh insaf bila melihat orang2 tua yang terpaksa berdengkot berjalan sejauh itu. Itu belum lagi yang terpaksa berkongsi makanan dan menginap di sepanjang dataran dan jalan nak ke Masjid.
Hari2 kami menjadi lebih mencabar apabila bermulanya ritual Haji. Dari Mudzalifah kami harus berjalan ke Mina dan kemudian ke Mekah. I think total of our walk probably around 12km (I refer from this). Dari kasut yang berhari2 pakai selesa tetiba menjadi melecet kaki akibat berjalan jauh. Nak nangis tak guna.. nak lari tak bole.. mau tak mau kena teruskan perjalanan. Ada juga ah mamat arab buat servis angkut jemaah naik motor ke Mekah dari Mina. Ini motor ala2 RXZ tau.. takkan ah nak naik tiga orang kepit encik suami kat tengah. Mau tercicir akak kat tengah jalan.. hahahhaa.. Akhirnya berpimpin tangan dan main lumba jalan laju dgn encik suami siapa sampai dulu untuk kurangkan kepenatan dan tekanan.
Setelah sampai ke Mekah dan selesai tawaf, saie dan tahalul Haji kami.. Ya Allah.. teramatnya lega dan bersyukur. Hilang segala sakit penat lelah berjalan tadi. Dah tak rasa itu semua lagi.. yang kami rasa adalah kebesaran Allah. Betapa Allah sayangkan umatnya dengan memberi kami kesabaran untuk jihad ini. Untuk kembali ke Mina dah pandai ah sikit.. tak mau jalan tapi naik teksi. Harga teksi memang ah melampau tapi mengenangkan kudrat yang dah melepek semua tu dah tak kira. Setelah selesai lontaran terakhir kami pada 12Zulhijjah, maka selesailah Haji kami.
Menangis berpelukan saya dengan suami dan rakan2. Satu nikmat yang susah untuk saya gambarkan di sini. Kami kembali ke kota Mekah dengan hati yang berbunga2 dan syukur. Teruja dengan apa yang telah kami kecapi. Bangga dan syukur kerana segala yang kami usahakan selama beberapa hari itu berakhir dengan nikmat dan ganjaran yang tak terkata. Walaupun ia sudah setahun berlalu, pengalaman ini masih segar di ingatan saya.
Saya kembali dari mengerjakan Haji dengan membawa seribu kenangan. Saya belajar menjadi lebih insaf dengan melihat orang lain yang lebih susah dan mengalami kesukaran dan musibah. Saya belajar menjadi lebih bersyukur dengan apa yang Allah beri pada saya. Saya belajar erti pengorbanan dan ikatan kasih sayang antara suami dan saya. Saya belajar erti nilai persahabatan antara rakan jemaah lain. Saya juga belajar bahawasanya dengan berkat kesabaran yang cukup tinggi akan pasti membuah ganjaran yang tak ternilai.
Cabaran yang lebih hebat menunggu saya adalah diri saya sendiri selepas mengerjakan Haji. Setelah Allah memillih saya untuk menjadi tetamuNYA dan mengharungi segalanya dari segi mental, fizikal dan wang ringgit.. saya mau menjadi diri saya yang lebih baik dari semalam. Insyaallah.
Untuk rakan2 saya - Amy, Rozi, Joanna dan Epi yang akan mengerjakan Haji dari Oman serta umat Islam yang lain, saya doakan semoga Allah mempermudahkan perjalanan dan ibadah di sana. Semoga diberi kesihatan yang baik, selamat pergi dan kembali serta mendapat Haji yang mabrur.
No comments:
Post a Comment